MENGHITUNG USIA KEHAMILAN
Masih banyak pasangan yang belum
tahu bagaimana menghitung usia kehamilan. Pada umumnya penghitungan dilakukan
mulai saat haid selesai. Memang secara medis bisa dilakukan seperti itu dengan
catatan waktu terjadinya pelepasan sel telur diketahui pasti dalam hal ini
dapat dilihat dengan ultrasonografi (USG) dan penghitungan seperti ini
menghasilkan usia kehamilan cukup bulan 38 minggu.
Karena tidak praktis maka cara yang
dipakai adalah menghitung usia kehamilan dari hari pertama datangnya haid
terakhir. Dengan cara ini didapatkan usia kehamilan cukup bulan 40 minggu (280
hari). Bagaimana jika ibu tidak ingat pasti hari pertama haid terakhirnya
(HPHT), langkah terbaik adalah melakukan USG di trimester pertama kehamilan,
karena pada saat itu bias pemeriksaan alat USG hanya dalam ukuran hari.
Selanjutnya untuk lebih memastikannya lagi dilakukan USg serial dua bulan
berikutnya. Baru didapatkan usia hamil yang lebih akurat. Kenapa harus akurat ?
Kalau bayinya lahir tepat waktu sih tidak begitu masalah, tetapi jika lewat
waktu ? disinilah gunanya usia kehamilan yang akurat.
Secara tradisional menyatakan usia
kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Bagaimana cara mengkonversinya? Mudah
sekali satu bulan kita rata-ratakan 30 hari ( bukan 4 minggu, kurang tepat),
selanjutnya usia kehamilan dalam minggu yang disebut oleh SpOG dikalikan 7
didapat usia hamil dalam hari, selanjutnya dibagi 30 hari. Contoh: Usia
kehamilan 30 mg x 7 = 210 hari, 210 hari : 30 = 7 bulan. Sehingga usia hamil
cukup bulan 40 minggu = 9 bulan 10 hari.
Secara sederhana ada patokan
penentuan usia kehamilan berdasarkan tingginya puncak rahim ibu saat diraba
pada dinding perut. Ada 3 patokan, pertama: setinggi pusat = usia hamil 6
bulan, kedua: antara pusat – ujung tulang dada = 8 bulan dan terakhir antara
pusat – pinggir atas tulang kemaluan (dibagian atas bulu kemaluan) = usia hamil
4 bulan. Bagaimana jika tinggi puncak rahim tidak berada pada tiga patokan
diatas? Ya betul sekali: maka usia hamil kira-kira berada antara patok-patok
diatas yaitu 5 bulan (antara 4 bulan dan 6 bulan) dan 7 bulan (antara 6 bulan
dan 8 bulan). Bingung? Dibaca pelan-pelan…pasti bisa dimengerti.
Dalam praktek sehari-hari
kadang-kadang ibu2 bidan lupa mengingatkan batas maksimal usia kehamilan, yang
akibatnya sering terjadi kematian bayi dalam kandungan. Batas maksimal usia
kehamilan secara internasional sudah disepakati 42 minggu=294 hari (WHO). Jika
sampai usia tersebut belum lahir maka dilakukan pengakhiran kehamilan dengan
rangsangan persalinan (induksi) atau dengan operasi cesar tergantung kondisi
bayi.
No comments:
Post a Comment