Sunday, May 12, 2013

KEHAMILAN MOLAHIDATIDOSA (HAMIL ANGGUR)



Apakah itu hamil anggur? Hamil anggur (mola hidatidosa) adalah kehamilan abnormal yang disebabkan oleh sel dari plasenta (sel trofoblas) yang tumbuh secara berlebihan. Umumnya pada hamil anggur ini, tidak ditemukan unsur janin yang tumbuh dan berkembang seperti umumnya ditemukan pada kehamilan normal. Jadi dengan kata lain, bukan jabang bayi yang tumbuh tetapi hanya jaringan. Tetapi kadang-kadang ditemukan juga janin yang tumbuh pada hamil anggur dan ini dikenal dengan nama hamil anggur parsialis. Hamil anggur banyak ditemukan pada perempuan yang berusia muda dan pada kehamilan pertama. Ada 2 macam kelainan yaitu MH Komplit dan MH Parsial
  1. MOLA HIDATIDOSA KOMPLIT : hasil pembuahan yang tidak normal, tidak terdapatnya mudigah (embrio) ataupun janin (fetus), maupun tali pusat, dan selaput amnion
  2. MOLA HIDATIDOSA PARSIAL : terdapat mudigah atau janin baik hidup ataupun mati, tali pusat dan selaput amnion.

Kenapa disebut dengan hamil anggur? Karena bentuk jaringan kehamilan yang bulat-bulat menggelembung seperti buah anggur. Bulatan ini berisi cairan dengan dinding yang tipis (mirip dengan anggur). Jaringan gelembung tersebut tidak memiliki pembuluh darah dengan bagian sel plasenta yang tumbuh secara berlebihan.
Penyebab hamil anggur sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tetapi berdasarkan penelitian terakhir, pada sel plasenta (sel trofoblas) hamil anggur tidak ditemukan unsur keturunan dari ibu, hanya dari ayah. Jadi, hamil anggur ini adalah hasil dari pembuahan (konsepsi)yang tidak normal yaitu hasil dari pembuahan sel telur yang tidak mengandung faktor-faktor keturunan dari ibu.
Diperkirakan bahwa faktor-faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gizi pada ibu hamil, dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Menurut dr. Ontowiryo, kasus mola seperti ini banyak terjadi karena faktor                         malnutrisi. Gawatnya, hamil anggur yang tidak tertangani dengan baik dikhawatirkan akan menjadi kanker jenis curio carcinoma. Walaupun termasuk ringan karena 90% bisa disembuhkan dengan obat pembunuh sel kanker, sebaiknya kanker ini dihindari.
Faktor risiko
  1. FAKTOR UMUR : risiko MH paling rendah pada kelompok umur 20-35 tahun. risiko mola hidatidosa naik pada kehamilan remaja < 20 tahun,Naik sangat tinggi pada kehamilan remaja < 15 tahun, kira-kira 20 x lebih besar. tinggi pada umur > 40 tahun,naikan sangat menyolok pada umur = 45 tahun
  2. FAKTOR RIWAYAT KEHAMILAN MH SEBELUMNYA ?Wanita mola hidatidosa sebelumnya, punya risiko lebih besar naiknya kejadian MH berikutnya
  3. FAKTOR KEHAMILAN GANDA ? mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya mola hidatidosa
  4. FAKTOR GRAVIDITAS ?Risiko kejadian mola hidatidosa makin naik,dengan meningkatnya graviditas. (kontroversial)
  5. FAKTOR KEBANGSAAN / ETNIK ?wanita kulit hitam meningkat,dibanding wanita lainnya. Euroasian ? turun dua kali lipat dibanding wanita Cina, India atau Malaysia.
  6. FAKTOR GENETIKA? frekuensi Balance Tranlocation, wanita dengan mola hidatidosa komplit lebih banyak dibandingkan dengan yang didapatkan pada populasi normal
  7. FAKTOR MAKANAN DAN MINUMAN ?angka kejadian mola hidatidosa tinggi diantara wanita miskin, diet yang kurang protein ? kelainan genetik pada kromosom.(kontroversi)
  8. FAKTOR SOSIAL EKONOMI ?resiko mola hidatidosa tinggi pada sosial ekonomi rendah (kontroversi)
  9. FAKTOR LAIN : Faktor hubungan keluarga/consanguinity, Faktor merokok, Faktor toksoplasmosis.

Bagaimana gejala-gejala hamil anggur ini? Gejalanya terjadi seperti wanita hamil pada umumnya yaitu mual-mual, muntah dan gejala kehamilan lainnya. Tetapi pada hamil anggur ini penderita muntah secara berlebihan, denyut nadi cepat, jantung berdebar-debar. Juga terjadinya pendarahan (ini sering kali dialami oleh penderita hamil anggur) dan pembesaran kandungan yang sangat cepat (yang sering disamakan dengan gejala ibu yang hamil anak kembar). Karena itu untuk mencegah hamil anggur tersebut, ibu hamil yang menderita gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas harus cepat-cepat memeriksakan diri secara mendalam agar diketahui apakah memang menderita hamil anggur atau tidak. Selain itu untuk mendiagnosa hamil anggur perlu dilakukan dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi) karena gejala hamil anggur baru timbul setelah kehamilan cukup besar.
Pada seseorang dengan hamil anggur, harus segera diambil tindakan karena terus-menerus terjadi perdarahan yang warnanya agak kecoklatan. Pada umumnya perut sang ibu lebih cepat membesar dibandingkan dengan kehamilan normal (usia dua bulan seperti kehamilan 3 - 4 bulan) dan tidak terasa adanya gerakan walaupun gejala lain sama seperti kehamilan normal.

Bagaimana penanganannya jika sudah terjadi hamil anggur? Pengobatan hamil anggur dilakukan dengan jalan kuret hisap yaitu melakukan kuret sambil menghisap jaringan. Tindakan ini cukup dilakukan satu kali dan dilakukan dengan sangat cepat sehingga seluruh jaringan dapat dikeluarkan dan komplikasi terjadinya pendarahan dapat dikurangi. Setelah itu harus dimonitor dan di follow up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma

Apakah wanita yang menderita hamil anggur dapat hamil kembali? Tentu saja, jikapenderita ditangani dengan baik dan diketahui sejak awal maka penderita dapat hamil kembali. Umunya yang tidak dapat hamil kembali jika penanganan penderita dilakukan dengan salah sehingga terjadi komplikasi dari yang ringan sampai yang berat. Jika sudah terjadi komplikasi yang berat rahim harus diangkat dan ini yang menyebabkan penderita tidak dapat hamil kembali.

No comments:

Post a Comment