- MOLA HIDATIDOSA KOMPLIT : hasil pembuahan yang tidak normal, tidak terdapatnya mudigah (embrio) ataupun janin (fetus), maupun tali pusat, dan selaput amnion
- MOLA HIDATIDOSA PARSIAL : terdapat mudigah atau janin baik hidup ataupun mati, tali pusat dan selaput amnion.
Kenapa
disebut dengan hamil anggur? Karena bentuk jaringan kehamilan yang bulat-bulat
menggelembung seperti buah anggur. Bulatan ini berisi cairan dengan dinding
yang tipis (mirip dengan anggur). Jaringan gelembung tersebut tidak memiliki
pembuluh darah dengan bagian sel plasenta yang tumbuh secara berlebihan.
Penyebab
hamil anggur sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tetapi berdasarkan
penelitian terakhir, pada sel plasenta (sel trofoblas) hamil anggur tidak
ditemukan unsur keturunan dari ibu, hanya dari ayah. Jadi, hamil anggur ini
adalah hasil dari pembuahan (konsepsi)yang tidak normal yaitu hasil dari
pembuahan sel telur yang tidak mengandung faktor-faktor keturunan dari ibu.
Diperkirakan
bahwa faktor-faktor seperti gangguan pada telur, kekurangan gizi pada ibu
hamil, dan kelainan rahim berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola.
Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam
risiko tinggi. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat, dan karoten
juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
Menurut dr. Ontowiryo,
kasus mola seperti ini banyak terjadi karena faktor malnutrisi. Gawatnya,
hamil anggur yang tidak tertangani dengan baik dikhawatirkan akan menjadi kanker jenis curio carcinoma. Walaupun termasuk ringan karena 90% bisa disembuhkan dengan obat pembunuh sel kanker, sebaiknya kanker ini
dihindari.
Faktor risiko
- FAKTOR UMUR : risiko MH paling rendah pada kelompok umur 20-35 tahun. risiko mola hidatidosa naik pada kehamilan remaja < 20 tahun,Naik sangat tinggi pada kehamilan remaja < 15 tahun, kira-kira 20 x lebih besar. tinggi pada umur > 40 tahun,naikan sangat menyolok pada umur = 45 tahun
- FAKTOR RIWAYAT KEHAMILAN MH SEBELUMNYA ?Wanita mola hidatidosa sebelumnya, punya risiko lebih besar naiknya kejadian MH berikutnya
- FAKTOR KEHAMILAN GANDA ? mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya mola hidatidosa
- FAKTOR GRAVIDITAS ?Risiko kejadian mola hidatidosa makin naik,dengan meningkatnya graviditas. (kontroversial)
- FAKTOR KEBANGSAAN / ETNIK ?wanita kulit hitam meningkat,dibanding wanita lainnya. Euroasian ? turun dua kali lipat dibanding wanita Cina, India atau Malaysia.
- FAKTOR GENETIKA? frekuensi Balance Tranlocation, wanita dengan mola hidatidosa komplit lebih banyak dibandingkan dengan yang didapatkan pada populasi normal
- FAKTOR MAKANAN DAN MINUMAN ?angka kejadian mola hidatidosa tinggi diantara wanita miskin, diet yang kurang protein ? kelainan genetik pada kromosom.(kontroversi)
- FAKTOR SOSIAL EKONOMI ?resiko mola hidatidosa tinggi pada sosial ekonomi rendah (kontroversi)
- FAKTOR LAIN : Faktor hubungan keluarga/consanguinity, Faktor merokok, Faktor toksoplasmosis.
Bagaimana gejala-gejala hamil anggur ini?
Gejalanya terjadi seperti wanita hamil pada umumnya yaitu mual-mual, muntah dan
gejala kehamilan lainnya. Tetapi pada hamil anggur ini penderita muntah secara
berlebihan, denyut nadi cepat, jantung berdebar-debar. Juga terjadinya
pendarahan (ini sering kali dialami oleh penderita hamil anggur) dan pembesaran
kandungan yang sangat cepat (yang sering disamakan dengan gejala ibu yang hamil
anak kembar). Karena itu untuk mencegah hamil anggur tersebut, ibu hamil yang
menderita gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas harus cepat-cepat
memeriksakan diri secara mendalam agar diketahui apakah memang menderita hamil
anggur atau tidak. Selain itu untuk mendiagnosa hamil anggur perlu dilakukan
dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi) karena gejala hamil anggur baru timbul
setelah kehamilan cukup besar.
Pada seseorang dengan
hamil anggur, harus segera diambil tindakan karena terus-menerus terjadi
perdarahan yang warnanya agak kecoklatan. Pada umumnya perut sang ibu lebih
cepat membesar dibandingkan dengan kehamilan normal (usia dua bulan seperti
kehamilan 3 - 4 bulan) dan tidak terasa adanya gerakan walaupun gejala
lain sama seperti kehamilan normal.
Bagaimana penanganannya
jika sudah terjadi hamil anggur? Pengobatan hamil anggur dilakukan dengan jalan kuret hisap yaitu
melakukan kuret sambil menghisap jaringan. Tindakan ini cukup dilakukan satu
kali dan dilakukan dengan sangat cepat sehingga seluruh jaringan dapat
dikeluarkan dan komplikasi terjadinya pendarahan dapat dikurangi. Setelah itu
harus dimonitor dan di follow up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola
bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma
Apakah
wanita yang menderita hamil anggur dapat hamil kembali? Tentu saja,
jikapenderita ditangani dengan baik dan diketahui sejak awal maka penderita
dapat hamil kembali. Umunya yang tidak dapat hamil kembali jika penanganan
penderita dilakukan dengan salah sehingga terjadi komplikasi dari yang ringan
sampai yang berat. Jika sudah terjadi komplikasi yang berat rahim harus
diangkat dan ini yang menyebabkan penderita tidak dapat hamil kembali.
No comments:
Post a Comment